OrditanGo

... just be a humble and spot on time ...

Thursday, February 03, 2005

Tak suka mencampuri urusan orang

Apa sih keuntungan yang didapat dari orang yang suka mencampuri urusan orang? Heran.... Kadang aku jadi bertanya tanya pada diri sendiri, mengapa aku tak pernah mau mencampuri urusan orang atau setidaknya mencoba sedikit usil dengan urusan orang lain. Bukannya aku sok suci atau mau menunjukkan kepada orang lain kalau aku itu orang yang lurus yang tak pernah melakukan satu hal yang salah, tapi memang inilah diriku yang sebenar benarnya yang setidaknya mau berusaha untuk tidak berbuat kesalahan. Tak mau ambil pusing dengan urusan orang lain yang bukan urusanku kecuali kalau orang yang bersangkutan meminta bantuan kepadaku, baru aku mau membantu atau setidaknya menyelesaikan masalah orang itu, tapi yang jelas tidak sampai terlarut dalam masalahnya alias hanya sebatas meringankan atau membantu supaya orang itu tidak berkesusahan. Karena kupikir tak ada untungnya sama sekali kalau suka mencampuri urusan orang, bahkan malah dibenci orang lain, membuat pikiran kita tidak tenang, bahkan yang lebih parah lagi urusan/kerjaan kita sendiri menjadi terbengkalai/berantakan. Jadi di mana keuntungannya? Setiap orang aku pikir punya lingkaran masing masing yang tidak boleh setiap orang masuk dalam lingkaran itu kecuali diizinkan. Begitu juga aku tidak mau masuk ke lingkaran orang lain. Kalau sampai ada orang yang ingin masuk atau setidaknya mencoba mengusik, biasanya aku akan diam dan tidak berkomentar banyak selama masih tidak mengganggu. Reaksi yang keras akan muncul kalau orang itu sudah mulai melewati batas terlalu jauh. Biasanya kalau sampai terjadi hal itu, aku tidak tinggal diam. Teguran atau peringatan kepada orang itu akan diberikan. Apabila orang itu menyadari, aku pun akan berterimakasih dan menganggap orang itu masih punya etika dan punya harga diri serta berkelas. Tapi kalau orang itu tidak sadar juga, maka biasanya orang itu akan aku anggap tak pernah ada dalam hidupku atau dengan kata lain, aku tak pernah akan berhubungan lagi dengan orang seperti itu. Bahkan kalau perlu, terjadi kontak fisik/berkelahi, aku tak segan segan melakukannya karena aku pikir wajar kalau sampai terjadi kontak fisik. Mengapa? Karena aku merasa orang yang sudah amat keterlaluan perlu diberi pelajaran agar jangan pernah mengganggu lagi karena aku sendiri tidak pernah mau mengganggu ataupun mencampuri urusan orang. Itulah salah satu sifatku, dan itulah aku yang nyata :) Uruslah urusan yang menjadi urusanmu sendiri, daaan jangan suka mencampuri --masuk dalam lingkaran-- orang lain. Belajarlah untuk menghormati orang lain, maka engkau pun akan dihormati dan disegani orang lain, atau setidaknya di mata orang orang yang ada di sekitarmu, engkau adalah orang yang tidak bermasalah dan punya kelakuan yang baik dan santun. Niscaya, orang lain tidak akan pernah mau mengusik dirimu ataupun mencoba mengusili kamu. Sehingga kemana pun engkau pergi aura yang bersahabat akan terpancar dari dirimu dan orang lain akan mudah dan senang bisa menjadi kawanmu. Bukankah lebih baik mencari sahabat daripada mencari musuh? --pertanyaan retorik-- Ahhh.... Indahnya hidup apabila setiap orang bisa menyadari batasan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. ----- kembali mencoba merenungi makna dari hidup ini :) -----
diukir oleh Ordinary tanGo jam 7:26 PM