OrditanGo
... just be a humble and spot on time ...
Friday, March 18, 2005
Mencapai Titik Tertinggi Gunung Es
Banyak orang yang bertanya, apa rahasianya bisa menjadi besar dan sukses?
Kadang untuk menjawab pertanyaan dari orang-orang tersebut, aku sendiri sampai bingung bagaimana caranya menjelaskan kepada mereka, karena aku pribadi merasa belum cukup cakap, belum cukup besar dan yang terpenting, aku merasa belum cukup sukses.
Tapi setelah dipikir pikir, ini sedikit dari hasil pemikiran dan perenunganku. Menurutku banyak orang salah dalam melihat dan menilai proses terbentuknya kesuksesan dan menjadi besar. Banyak orang berpikir segala sesuatu dapat diraih dengan mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Mereka berpikir pada dasarnya sukses itu apabila banyak cukup harta untuk dikelola, mereka juga berpikir dengan otak yang brilian atau setidaknya cukup cerdas mereka dapat meraih apa yang namanya satu "kesuksesan" dan "besar". Mereka tidak sepenuhnya benar. Tidak sepenuhnya benar dalam artian finansial yang cukup mapan atau mempunyai otak yang cukup cerdas berarti kesuksesan berada dalam genggaman.
Dan, satu lagi alasan mengapa aku mengatakan mengapa kedua faktor di atas tidak sepenuhnya benar, --pembandingan terbalik-- karena dua faktor di atas mau tak mau, harus kita akui juga merupakan faktor yang cukup penting, tapi hanya sebatas faktor pendukung bukan faktor/hal yang terpenting (itu menurut sudut pandang aku) dalam mencapai apa yang namanya sukses dan besar.
Kerja keras, mau bersusah payah, tidak cengeng, kreatif, mampu membawa diri dan motivasi yang kuat. Itu jawaban dari semuanya (masih menurut aku ^o^ karena setiap orang mempunyai alasan dan penjelasan yang berbeda). Semuanya itu harus berjalan beriringan dan harus dipupuk ketika kita tumbuh dan berkembang dalam proses pencarian jati diri kita sebagai manusia.
Semua faktor di atas akan aku uraikan satu persatu dilain waktu, karena butuh waktu untuk mencari dan menyusun kata kata yang tepat supaya lebih mudah dicerna..
Segala sesuatu menjadi besar karena diawali dari hal-hal kecil; sebagaimana langkah langkah besar dimulai dari langkah langkah yang kecil.
Karena itu jangan hanya melihat segala sesuatu dari langkah yang besar dan jejak yang jelas terlihat, tetapi perhatikan juga bagaimana langkah-langkah kecil yang dijalani dalam perjalanan yang panjang dan rumit hingga terbangun langkah-langkah besar.
Apa yang sudah tertanam, bila tertanam dengan baik, akan mekar dan bertumbuh lebat, hingga berbuah banyak.
Begitu pula nyala api. Nyala api biasanya bermula dari pijaran-pijaran kecil, kemudian mencoba untuk terus menyala di tengah terpaan angin. Kalau api itu mampu menyala di tengah terpaan angin, maka dia akan mampu berkobar semakin besar, semakin terang.
Karya tidak diukur dengan angka dan lembaran kertas, tetapi dengan relasi serta dihargainya sebagai pribadi yang hidup. Relasi terjadi lewat proses. Maka proseslah yang dipentingkan, bukan hasil.
Maka kita harus selalu bertanya dalam hati, dengan tiga buah pertanyaan, yaitu:
> "Apakah yang telah aku lakukan?"
> "Apakah yang sedang aku lakukan?"
> "Apakah yang akan aku lakukan?"
Kadang untuk menjawab pertanyaan dari orang-orang tersebut, aku sendiri sampai bingung bagaimana caranya menjelaskan kepada mereka, karena aku pribadi merasa belum cukup cakap, belum cukup besar dan yang terpenting, aku merasa belum cukup sukses.
Tapi setelah dipikir pikir, ini sedikit dari hasil pemikiran dan perenunganku. Menurutku banyak orang salah dalam melihat dan menilai proses terbentuknya kesuksesan dan menjadi besar. Banyak orang berpikir segala sesuatu dapat diraih dengan mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Mereka berpikir pada dasarnya sukses itu apabila banyak cukup harta untuk dikelola, mereka juga berpikir dengan otak yang brilian atau setidaknya cukup cerdas mereka dapat meraih apa yang namanya satu "kesuksesan" dan "besar". Mereka tidak sepenuhnya benar. Tidak sepenuhnya benar dalam artian finansial yang cukup mapan atau mempunyai otak yang cukup cerdas berarti kesuksesan berada dalam genggaman.
Dan, satu lagi alasan mengapa aku mengatakan mengapa kedua faktor di atas tidak sepenuhnya benar, --pembandingan terbalik-- karena dua faktor di atas mau tak mau, harus kita akui juga merupakan faktor yang cukup penting, tapi hanya sebatas faktor pendukung bukan faktor/hal yang terpenting (itu menurut sudut pandang aku) dalam mencapai apa yang namanya sukses dan besar.
Kerja keras, mau bersusah payah, tidak cengeng, kreatif, mampu membawa diri dan motivasi yang kuat. Itu jawaban dari semuanya (masih menurut aku ^o^ karena setiap orang mempunyai alasan dan penjelasan yang berbeda). Semuanya itu harus berjalan beriringan dan harus dipupuk ketika kita tumbuh dan berkembang dalam proses pencarian jati diri kita sebagai manusia.
Semua faktor di atas akan aku uraikan satu persatu dilain waktu, karena butuh waktu untuk mencari dan menyusun kata kata yang tepat supaya lebih mudah dicerna..
Segala sesuatu menjadi besar karena diawali dari hal-hal kecil; sebagaimana langkah langkah besar dimulai dari langkah langkah yang kecil.
Karena itu jangan hanya melihat segala sesuatu dari langkah yang besar dan jejak yang jelas terlihat, tetapi perhatikan juga bagaimana langkah-langkah kecil yang dijalani dalam perjalanan yang panjang dan rumit hingga terbangun langkah-langkah besar.
Apa yang sudah tertanam, bila tertanam dengan baik, akan mekar dan bertumbuh lebat, hingga berbuah banyak.
Begitu pula nyala api. Nyala api biasanya bermula dari pijaran-pijaran kecil, kemudian mencoba untuk terus menyala di tengah terpaan angin. Kalau api itu mampu menyala di tengah terpaan angin, maka dia akan mampu berkobar semakin besar, semakin terang.
Karya tidak diukur dengan angka dan lembaran kertas, tetapi dengan relasi serta dihargainya sebagai pribadi yang hidup. Relasi terjadi lewat proses. Maka proseslah yang dipentingkan, bukan hasil.
Maka kita harus selalu bertanya dalam hati, dengan tiga buah pertanyaan, yaitu:
> "Apakah yang telah aku lakukan?"
> "Apakah yang sedang aku lakukan?"
> "Apakah yang akan aku lakukan?"
diukir oleh Ordinary tanGo jam 7:30 PM